Hidup di
Apartemen Passivehouse ‘FREIBURG’, Germany
Setelah perjuangan panjaaaang
mencari wohnung akhirnya Allah
memberikan jalan dan memberikan yang terbaik untuk kami. Selama suami menempuh studi doktoral 3 tahun kedepan kami sekeluarga akan menempati salah
satu apartemen di Freiburg, tepatnya di Buggingerstrase 2. Kabar baiknya, bangunan ini sudah didesain menjadi passivehouse. Tidak mengherankan karena ternyata jumlah passivehouse di
Freiburg juga terbilang tinggi. Bahkan katanya apartemen passivehouse terbesar di Jerman ada di Freiburg. Di
Buggingertrase 2 yang kami tempati ini adalah Apartemen yang
terdiri dari 15 lantai. Ngomong-ngomong, passivehouse adalah rumah hemat energi. Apartemen ini bisa menyesuaikan cuaca, sehingga penghuni tidak terlalu kepanasan saat summer dan juga tidak kedinginan saat tiba winter. Kalau pada umumnya, rumah-rumah biasa di Jerman menyalakan
heizung (pemanas ruangan) selama musim dingin, ditambah satu bulan pada musim
gugur, kalau di passivehouse, kami hanya menyalakan di musim dingin saja, itu
artinya menghemat energi secara efisien, di dalam apartemen ini saya merasakan
sendiri kalau semua ruangan terasa lebih
hangat daripada suhu di luar.
Kata International Office ketika suami menandatangani kontrak apartemen (Wohnungsvertrag), apartemen ini dilengkapi kaca yang bisa menyerap panas
dari sinar matahari yang diterima seharian, dan panas/suhu di ruangan tidak
keluar (tetap terjaga).
Dindingnya pun sudah insulted wall atau sangat rapat
sekali. Untuk satu unit
apartemen, kami membayar €646 per bulan, sudah termasuk biaya listrik dan air,
tapi belum termasuk biaya internet sekitar €15 dan pengolahan sampah untuk tiga anggota keluarga €23, yang jika
dikalkulasi menjadi sekitar €684/ bulan. nggak usah dihitung rupiahnya ya,,,, hehe
|
Depan apartemen buggingerstrase 2 |
Pada awalnya saya sempat kaget, kenapa ongkos untuk sampah begitu mahal. "kan tinggal buang saja" pikir saya. Ternyata tidak demikian, pengolahan
sampah di apartemen ini (dan di Jerman secara umum) ter-manage dengan bagus. Secara detailnya, kita tidak
boleh mencampuradukkan sampah yang kita buang. Dalam apartemen kami sudah ada
dua kotak untuk pembuangan, dan didalam kotak kita pasang plastik (supaya kotak
tidak mudah kotor), plastic kuning (Gelbe sacke) untuk sampah plastik, bekas kemasan produk, kaleng dan botol bekas. Sisa makanan, tisu, serta kotoran debu dimasukkan dalam plastik tersendiri untuk dibuang di kotak sampah warna hitam (biasa disebut Restmull). Sedangkan sampah kertas seperti koran yang sudah lama, sobekan kertas anak, atau artikel yang sudah tidak dibaca lagi, sengaja kami taruh luar kotak
tadi. Selanjutnya, jika plastik sudah terisi penuh dengan sampah kita tinggal membuangnya di
pembuangan sampah apartemen yang sudah disediakan. Seminggu sekali truk besar akan mengangkut sampah-sampah tersebut.
Oh iya, si plastik kuning juga tidak perlu dibeli. kalau persediaan di rumah habis, tinggal datang ke Kantor kecamatan atau ke supermarket terdekat. di tempat-tempat tersebut, plastik ini bisa diambil secara gratis. Kebetulan, kami kenal baik dengan ibu-ibu tua penjaga apartemen yang punya persediaan plastik kuning melimpah. 'Hallo,, Haben sie Gelbe Sack?', hehe
|
tempat sampah untuk gelbe sacke |
|
tempat sampah untuk resmul |
Bagaimana
jika penjaganya tidak sedang/belum ada? Jangan khawatir, tiap apartemen diberi
kunci gudang sampah, jadi kapanpun kita ingin membuang sampah kita bisa membuka
gudang tersebut. Asalkan paham dimana 3 plastik itu meluncur gak akan kena
denda ;D
Pada beberapa tempat di Jerman tempat sampah sudah diatur dan ditandai dengan warna, yaitu tempat sampah warna kuning untuk kemasan, warna hitam untuk sampah dapur seperti sisa nasi, kulit wortel dll, sedangkan warna hijau untuk sampah yang bisa didaur ulang dan warna biru untuk kertas. berbeda dengan pembuangan atau tempat sampah yang ada di tempat kami, yaitu dengan ada tulisan keterangan di masing-masing tong sampahnya.
|
Tempat pembuangan sampah tampak dari luar. |
Bagaimana dengan
keamanan kendaraan di sini ?. Bugingerstrase
2 ini sudah memiliki tempat parkir
yang aman insyaallah. Jadi masalah
keamanan di apartemen ini sudah menjadi prioritas utama. Tempat sepeda
di sini tidak di tempat terbuka, namun ada ruang khusus untuk memparkir sepeda
dan setiap penghuni mempunyai kunci ruang tersebut.
Hal ini setidaknya
meminimalisir pencurian sepeda seperti yang teman suami alami beberapa hari
yang lalu, sepeda milik teman suami yang tinggal di kompleks seberang hilang,
ini terjadi di saat sepeda sudah dikunci dan di letakkan diparkiran rumah yang
tampak transparan sekali. Hanya diamankan oleh kunci sepeda , tanpa ruang
khusus untuk parkir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar