Senin, 12 Februari 2018

Raclette menu Eropa untuk dinner romantis yang menghangatkan


“RACLETTE resep makanan khas swiss dan prancis,”

Menu ini sangat direkomendasikan untuk pecinta keju, yahuuut, mulai dari bahannya dan cara melelehkan keju yang lumer diatas panggangan, sueeer deh, bikin nafsu makan kita semakin meledak. :D
Menu ini juga pas banget untuk tipe orang yang gak mau ribet masak di dapur saat menyambut kedatangan teman atau keluarga. Atau untuk pasangan (sudah halal yaa ;) yang ingin dinner romantis dengan menu eropa klasik, tanpa biaya yang mahal.
Yaitu,  cukup dengan menyiapkan bahan dan alatnya, lalu memanggang dan melelehkan keju dengan daging empuk, hmmm hangat sekali suasana hehe..
Sebenarnya jika melihat historical menu ini,

Kata “raclette” diadopsi dari bahasa prancis yang berarti "scrape" karena dimasa lalu keju dimakan dengan dilelehkan dahulu lalu dikerok, 

Istilah raclette ini tercatat sebagai makanan para penggembala ternak di swiss, dibuat dengan melelehkan keju didekat api unggun untuk disantap bersama roti di malam hari. 

Jika mulanya hanya memanggang keju yang dimakan dengan roti, namun seiring berkembangnya imaginasi dan kondisi (oooowhhahah)  menu ini disajikan dengan berbagai cara dan beragam pernak-pernik bahannya.
Seperti kami,     

Kali ini Freiburg yang sedang puncak winter, dinner romantis dengan menu ini, pastinya sangat indah dan hangat, kan?! :D

 Karena perut masih settingan Indonesia which means gak kenyang kalo makan roti,  lantas kami jadikan raclette ini sebagai menu pelengkap nasi, dengan kombinasi steak/daging sapi. :D

Jadilah kemudian "Steak Raclette"

Aku tulis deh gimana nge-raclette sederhana dengan rasa yang yang fantastis,
Step 1:

Daging sapi iris setipis mungkin (supaya cepet empuk saat dipanggang) lalu bumbui ala indo (ketumbar, merica, baput, garam, kecap manis) atau (kecap asin, kecap manis, baput, bamer) saya pakai cara pertama.

Lalu campurkan ke daging, diamkan kira-kira dua jam, atau lebih.

Step2:

Siapkan bahan pelengkap, bahan pelengkap ini juga berguna untuk menetralisir menu daging yang mengandung kolesterol tinggi :

-Paprika

-keju-bawang bombay

-Zuccini (bisa mentimun)

-terong

-Jamur (optional)

-Seafood (opsional)
-Kentang (opsional, biasanya kalo nggak pake nasi pake kentang)
Semua bahan diatas iris dengan bentuk sesuai selera, sebaiknya sih, tipis aja, biar cepet mateng saat dipanggang

bahan-bahan siap dipanggang

Step 3 

Siapkan Alat:

Pemanggang untuk memanggang daging, yang sudah dilengkapi dengan wajan kecil (untuk memanggang bahan pelengkapnya).
"Aber wir brauchen nicht zu Es kaufen", kami nggak perlu beli alatnya karena
Alhamdulillah komunitas pengajian Indonesia Freiburg punya satu inventaris yang bisa dipakai bergilir.

-Atau bisa diganti dengan oven atau teflon multifungsi.
alat untuk nge-Raclette

Cara memasak:

-Daging di panggang diatas pemanggang

-untuk mengolah bahan pelengkap ada 2 cara,
Cara 1.
Letakkan sayuran yang sudah diiris di wajan kecil, dimana keju diletakkan paling atas supaya meleleh diatas bahan pelengkap tsb.
lalu dibakar,
The melting cheese di atas sayurannya menjadi aktor utama dalam sajian ini. Jadi jangan terburu buru menyantapnya sebelum bener bener lumer,,,,, nyammy,,

Cara 2. 

Bagi yang kurang suka sayur kering, basahin pake kecap rendaman atau mentega

Kali ini saya kali pakai cara 1,

** kalo ada resep lain di internet/buku masak yang tidak sama maka silahkan coba saja, karena ini murni diambil dari pengalaman "ngeraclette disini ,

Btw, anakku Nabig, termasuk salah satu anak yang agak sulit beradaptasi dengan makanan, maunya itu ituuu aja. Tapi dinner dengan mencoba menu ini,  waw...lumayan bagus respon lidah si anak, jadi bagi emak-emak  yang anaknya susah dengan menu baru, saya rekomendasikan resep ini, simple dan lezat. hehe


saat keju meleleh. . .

saat ngeraclette dengan teman-teman di Freiburg

yummmiiiiiii,
Emm…
Jangan lupa jika ingin lebih hangat sertai 

Backsound :

"Rabne Banade jode"😂 atau 
"Love is the moment yang jadi soundtrack di film the heirs, bakal semakin ngerasa awet muda 😁

Description : 

What a warm way to enjoy the cold winter of Freiburg, Germany.

Monntag, januari 2018 , 19.00 

Tinggal di PassiveHause Selama di Jerman


Hidup di Apartemen Passivehouse ‘FREIBURG’, Germany

Setelah perjuangan panjaaaang mencari wohnung akhirnya Allah memberikan jalan dan memberikan yang terbaik untuk kami. Selama suami menempuh studi doktoral 3 tahun kedepan kami sekeluarga akan menempati salah satu apartemen di Freiburg, tepatnya di Buggingerstrase 2. Kabar baiknya, bangunan ini sudah didesain menjadi passivehouse. Tidak mengherankan karena ternyata jumlah passivehouse di Freiburg juga terbilang tinggi. Bahkan katanya apartemen passivehouse terbesar di Jerman ada di Freiburg. Di Buggingertrase 2  yang kami tempati ini adalah Apartemen yang terdiri dari 15 lantai. Ngomong-ngomong, passivehouse adalah rumah hemat energi. Apartemen ini bisa menyesuaikan cuaca, sehingga penghuni tidak terlalu kepanasan saat summer dan juga tidak kedinginan saat tiba winter. Kalau pada umumnya, rumah-rumah biasa di Jerman menyalakan heizung (pemanas ruangan) selama musim dingin, ditambah satu bulan pada musim gugur, kalau di passivehouse, kami hanya menyalakan di musim dingin saja, itu artinya menghemat energi secara efisien, di dalam apartemen ini saya merasakan sendiri kalau semua  ruangan terasa lebih hangat daripada suhu di luar. 
 Kata International Office ketika suami menandatangani kontrak apartemen (Wohnungsvertrag), apartemen ini dilengkapi kaca yang bisa menyerap panas dari sinar matahari yang diterima seharian, dan panas/suhu di ruangan tidak keluar (tetap terjaga). 
Dindingnya pun sudah insulted wall atau sangat rapat sekali. Untuk satu unit apartemen, kami membayar €646 per bulan, sudah termasuk biaya listrik dan air, tapi belum termasuk biaya internet sekitar €15 dan pengolahan sampah untuk tiga anggota keluarga €23,  yang jika dikalkulasi menjadi sekitar €684/ bulan. nggak usah dihitung rupiahnya ya,,,, hehe


Depan apartemen buggingerstrase 2

Pada awalnya saya sempat kaget, kenapa ongkos untuk sampah begitu mahal. "kan tinggal buang saja" pikir saya. Ternyata tidak demikian, pengolahan sampah di apartemen ini (dan di Jerman secara umum) ter-manage dengan bagus. Secara detailnya, kita tidak boleh mencampuradukkan sampah yang kita buang. Dalam apartemen kami sudah ada dua kotak untuk pembuangan, dan didalam kotak kita pasang plastik (supaya kotak tidak mudah kotor), plastic kuning (Gelbe sacke) untuk sampah plastik, bekas kemasan produk, kaleng dan botol bekas. Sisa makanan, tisu, serta kotoran debu dimasukkan dalam plastik tersendiri untuk dibuang di kotak sampah warna hitam (biasa disebut Restmull). Sedangkan sampah kertas seperti koran yang sudah lama, sobekan kertas anak, atau artikel yang sudah tidak dibaca lagi,  sengaja kami taruh luar kotak tadi. Selanjutnya, jika plastik sudah terisi penuh dengan sampah kita tinggal membuangnya di pembuangan sampah apartemen yang sudah disediakan. Seminggu sekali truk besar akan mengangkut sampah-sampah tersebut.
Oh iya, si plastik kuning juga tidak perlu dibeli. kalau persediaan di rumah habis, tinggal datang ke Kantor kecamatan atau ke supermarket terdekat. di tempat-tempat tersebut, plastik ini bisa diambil secara gratis. Kebetulan, kami kenal baik dengan ibu-ibu tua penjaga apartemen yang punya persediaan plastik kuning melimpah. 'Hallo,, Haben sie Gelbe Sack?', hehe

tempat sampah untuk gelbe sacke


tempat sampah untuk resmul






























Bagaimana jika penjaganya tidak sedang/belum ada? Jangan khawatir, tiap apartemen diberi kunci gudang sampah, jadi kapanpun kita ingin membuang sampah kita bisa membuka gudang tersebut. Asalkan paham dimana 3 plastik itu meluncur gak akan kena denda ;D 

Pada beberapa tempat di Jerman tempat sampah sudah diatur dan ditandai dengan warna, yaitu tempat sampah warna kuning untuk kemasan, warna  hitam untuk sampah dapur seperti sisa nasi, kulit wortel dll, sedangkan warna hijau untuk sampah yang bisa didaur ulang dan warna biru untuk kertas. berbeda dengan pembuangan atau tempat sampah yang ada di tempat kami, yaitu dengan ada tulisan keterangan di masing-masing tong sampahnya. 



Tempat pembuangan sampah tampak dari luar.


          Bagaimana dengan keamanan kendaraan di sini ?. Bugingerstrase 2  ini sudah memiliki tempat parkir yang aman insyaallah. Jadi masalah keamanan di apartemen ini sudah menjadi prioritas utama. Tempat sepeda di sini tidak di tempat terbuka, namun ada ruang khusus untuk memparkir sepeda dan setiap penghuni mempunyai kunci ruang tersebut. 

Hal ini setidaknya meminimalisir pencurian sepeda seperti yang teman suami alami beberapa hari yang lalu, sepeda milik teman suami yang tinggal di kompleks seberang hilang, ini terjadi di saat sepeda sudah dikunci dan di letakkan diparkiran rumah yang tampak transparan sekali. Hanya diamankan oleh kunci sepeda , tanpa ruang khusus untuk parkir.

Fasilitas lain diapartemen ini sudah ada 3 heizung /penghangat ruangan yang akan menyala otomatis di musim dingin. Satu heizung ada diruang keluarga, dan yang lain ada di kamar tidur dan kamar mandi. 

heizung (penghangat ruangan)
kamar mandi lengkap dengan heizung





 Lalu ada mesin cuci dengan front load, dapur dengan perlengkapan khusus termasuk kulkas dan pencuci piring otomatis.  Kalau menurut saya balance lah antara biaya apartemen dan keamanan . 
gitu dulu aja ya ulasan tentang passivehause, semoga bermanfaat. . . 

dapur dengan peralatan lengkap (oven n kulkas)



Mesin Cuci Front Load dengan Trocker